KKN EPPM 17 Boyolali UNS Hidupkan Tradisi Wayang Lewat Edukasi dan Kreativitas Bersama murid SDN 1 Kismoyoso

(Dokumentasi bersama para murid kelas 5 SD Negeri 1 Kismoyoso)
Boyolali – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Edukasi Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat 17 Boyolali Universitas Sebelas Maret (KKN EPPM 17 Boyolali UNS) mengadakan kegiatan edukatif bertajuk "Menghidupkan Tradisi Wayang melalui Kreativitas dan Edukasi Moral". Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya pelestarian budaya Jawa di tengah arus modernisasi, dan ditujukan kepada generasi muda. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 1 Kismoyoso pada Jumat (31/1/25), dan melibatkan 18 murid dari kelas 5.
Kegiatan diawali pemateri, Mar’atusholihah, mahasiswi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa UNS juga salah satu anggota kelompok KKN EPPM 17 Boyolali UNS, dengan penyampaian cerita tentang Hanoman. Hanoman merupakan salah satu tokoh wayang yang dikenal dengan keberanian, kesetiaan, dan rasa tanggung jawabnya. Penyampaian cerita diselingi pesan-pesan moral yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah memahami cerita dan nilai-nilai moral yang terkandung, murid diajak untuk mengekspresikan kreativitas melalui aktivitas pengecatan wayang Hanoman. Media berupa cetakan wayang yang sudah disiapkan menjadi wadah bagi para murid untuk berkreasi, memadukan warna sesuai imajinasi mereka.

(Sesi pengecatan wayang Hanoman)
“Tujuan kami adalah mengenalkan budaya wayang sejak dini, agar generasi muda tidak hanya tahu tentang tokoh seperti Hanoman, tetapi juga dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Ika tersebut.
Kegiatan ini turut mendukung poin Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 4 Quality Education, poin 11 Sustainable Cities and Communities, poin 16 Peace, Justice, and Strong Institutions, serta poin 17 Partnership for the Goals.
Hasil dari kegiatan melukis wayang nantinya diserahkan kepada pihak sekolah untuk dipajang sebagai kenang-kenangan dan simbol pelestarian budaya. Dengan adanya pajangan tersebut, diharapkan murid dapat terus mengingat pesan moral dari kisah Hanoman sekaligus memperkuat kecintaan terhadap budaya Jawa.