Inovasi Pertanian Berkelanjutan, KKN EPPM 17 Boyolali UNS Perkenalkan Hidroponik Bertenaga Surya di Boyolali

(Dokumentasi bersama ibu-ibu PKK Dusun Krikilan, Desa Kismoyoso, Boyolali)

Boyolali – Kelompok Kuliah Kerja Nyata Edukasi Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat 17 Boyolali Universitas Sebelas Maret (KKN EPPM 17 Boyolali UNS) melaksanakan program pembuatan media tanam hidroponik dengan tenaga surya di Kebun Gizi Bayam, Dusun Krikilan, Desa Kismoyoso, Boyolali. Dilaksanakan pada Minggu (2/2/25), program ini bertujuan membantu masyarakat mengatasi tantangan pertanian akibat perubahan iklim dan banjir dengan solusi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kegiatan dimulai dengan pembersihan lahan bersama ibu-ibu PKK, dilanjutkan pemasangan rangka hidroponik, instalasi panel surya, serta penanaman bibit dan pemberian nutrisi. Sistem hidroponik ini memungkinkan masyarakat bercocok tanam tanpa media tanah dan menggunakan energi terbarukan yang efisien. Sayuran pakcoy yang dihasilkan dapat diperjualbelikan untuk menambah kas dusun.

(Fani sedang memberikan edukasi terkait teknologi hidroponik dan tenaga surya kepada ibu-ibu PKK Dusun Krikilan, Desa Kismoyoso, Boyolali)

Masyarakat setempat menyambut baik inovasi ini dan diharapkan dapat terus mengembangkan serta merawat sistem hidroponik tersebut agar menjadi solusi pertanian yang berkelanjutan. Program ini juga memperkenalkan konsep energi ramah lingkungan melalui pemanfaatan panel surya.

Selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga menjadi sarana edukasi bagi warga tentang teknologi hidroponik dan energi surya. Taufiq Fani Abdilah, mahasiswa Fisika UNS sekaligus salah satu anggota KKN EPPM 17 Boyolali UNS, memberikan pelatihan sederhana kepada warga agar dapat memahami cara kerja sistem ini serta cara merawatnya agar tetap berfungsi dengan baik dalam jangka panjang.

(Hasil pembuatan media tanam hidroponik dengan tenaga surya di Kebun Gizi Bayam, Dusun Krikilan)

Kegiatan ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-7 Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan ke-13 Penanganan Perubahan Iklim. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam sektor pertanian. Dengan teknologi yang mudah diterapkan dan didukung partisipasi masyarakat, sistem hidroponik bertenaga surya dapat menjadi solusi pertanian modern yang berkelanjutan.